KARAKTERISTIK MINERAL LEMPUNG HASIL UBAHAN PADA SUMUR LW-1 DAN LW-2 DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIFRAKSI SINAR-X PADA SISTEM PANAS BUMI GUNUNG LAWU

THE CHARACTERISTICS OF CLAY MINERAL ALTERATION FROM WELLS LW-1 AND LW-2 USING X-RAY DIFFRACTION METHOD IN THE MOUNT LAWU GEOTHERMAL SYSTEM

  • Lano Adhitya Permana, S.T., M.T Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi
  • Candra Widya Sastrawijaya Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi
  • Dudi Hermawan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi
Kata Kunci: XRD, mineral lempung, derajat kristalinitas, temperatur, lapisan penudung, Gunung Lawu

Abstrak

Sumur panas bumi LW-1 dan LW-2 yang terletak pada zona depresi antara Gunung Lawu dan Gunung Jabolorangan memiliki batuan yang telah mengalami ubahan hidrotermal, dicirikan dengan  mineral-mineral ubahan yang tergolong ke dalam tipe ubahan argilik-argilik lanjut. Untuk mengetahui karakter mineral ubahan yang terbentuk, khususnya kehadiran mineral lempung pada sumur LW-1 dan LW-2, maka diperlukan studi mengenai mineral lempung dengan menggunakan pendekatan metode difraksi sinar-X (X-Ray Diffraction/XRD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterdapatan dan karakteristik mineral lempung pada sumur LW-1 dan LW-2 serta hubungannya dengan pembentukan sistem panas bumi di daerah Gunung Lawu. Penggunaan metode XRD pada sumur LW-1 dan LW-2 menunjukkan bahwa pada saat temperatur mengalami peningkatan maka bentuk kristal dari mineral lempung semakin sempurna yang kemudian diikuti oleh semakin kecilnya nilai derajat kristalinitas, sedangkan pengaruh ukuran butir pada pola XRD memperlihatkan bahwa derajat kristalinitas mineral lempung cenderung mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya ukuran butir. Mineral lempung hasil ubahan pada sumur LW-1 dan LW-2 terdiri dari smektit, illit, kaolinit dan haloisit yang dapat berfungsi sebagai lapisan penudung dalam sistem panas bumi Gunung Lawu.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Anonim, 2009. Survei Terpadu Geologi dan Geokimia Daerah Panas Bumi Gunung Lawu, Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi, Bandung.

Anonim, 2010a. Pengeboran Landaian Suhu Sumur LW-1 Daerah Panas Bumi Gunung Lawu, Kabupaten Karang Anyar, Provinsi Jawa Tengah. Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi, Bandung.

Anonim, 2010b. Pengeboran Landaian Suhu Sumur LW-2 Daerah Panas Bumi Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi, Bandung.

Anonim, 2010c. Survei Magnetotellurik Daerah Panas Bumi Gunung Lawu, Kabubapten Karang Anyar, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi, Bandung.

Browne, P.R.L., 1999. Hydrothermal alteration, 665.611 Lectures Notes. Geothermal Institute, University of Auckland.

Corbett G. J. dan Leach T.M., 1996. Southwest Pasific Rim Au/Cu System: Structure, Alteration and Mineralization. Workshop Manual, 186 hal.

Eberl, D.D dan Velde, B., 1989. Beyond the Kubler Index. Clay Miner, vol 24,571–577.

Fitriyana,D.F., Sulardjaka, Iskandar,N., dan Dzulfikar,M.,2018. Pengaruh Suhu Hidrotermal Terhadap Karakteristik Zeolit yang Disintesis dari Lembah Geotermal. Majalah Ilmiah Momentum, Vol. 14, No. 1, Hal. 46-50.

Hamilton, W.B.,1979. Tectonics of Indonesian Region, USGS Profesional Paper 1078.

Ji,J dan Browne, P.R.L, 2000. Relationship Between Illite Crystallinity and Temperature in Active Geothermal System of Zealand. Clays and Clay Minerals, Vol. 48, No. 1, 139-144.

Kingston Morrison, 1995. Important Hydrothermal Minerals and Their Significance. Geothermal and mineral services division. Kingston Morrison Ltd, edisi ke 6.

Ma, C., Browne, P.R.L. dan Harvey,CC.,1992. Crystallinity of Sub Surface in The Te Mihi Sector of The Wairakei Geothermal System,New Zealand. Proceeding New Zealand Geothermal Workshop 14 th, 267-272.

Moore, D.M. dan Reynolds, Jr, R.C., 1989 : X-ray diffarction and The Identification and Analysis of Clay Minerals. Oxford University Press, 332 hal.

Permana, L.A., 2011. Studi Karakteristik Mineral Ubahan Pada Sumur LW-1 dan LW-2 di Daerah Panas Bumi Gunung Lawu. Tesis. Departemen Teknik Geologi - Institut Teknologi Bandung. Tidak dipublikasikan.

Prasetyo,I,M., Sardiyanto, Koestono,H., dan Thamrin,M.H., 2015. Clay Alteration Study from Wells of Tompaso Geothermal Field, North Sulawesi, Indonesia. Proceedings World Geothermal Congress, Melbourne, Australia.

Reyes, A.G., 1990. Petrology of Philipine Geothermal Systems and The Application of Alteration Mineralogy to Their Assessment. Journal Vulcanology and Geothermal, vol 43, 279-309.

Bagian
Buletin Sumber Daya Geologi