POTENSI NILAI TAMBAH MINERAL IKUTAN PADA WILAYAH BEKAS TAMBANG BIJIH BESI LATERIT DI KECAMATAN MANTEWE DAN KECAMATAN SIMPANG EMPAT, KABUPATEN TANAH BUMBU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

  • Lia Novalia Agung Pusat Sumber Daya Geologi
Kata Kunci: bijih besi laterit, mineral ikutan, nilai tambah mineral ikutan, produk samping

Abstrak

Wilayah bekas tambang kemungkinan masih memiliki potensi bahan galian untuk diusahakan baik bahan galian utama yang tidak tertambang/tertinggal maupun bahan galian lain dan mineral ikutannya. Penelitian potensi nilai tambah mineral ikutan di wilayah bekas  tambang bijih besi laterit untuk mengetahui potensi dan prospek nilai tambah mineral ikutan dilakukan sebagai upaya mendorong pemanfaatan produk samping dari mineral utama bijih besi laterit. Pengambilan conto bijih besi laterit dilakukan di dua lokasi yaitu di daerah Mantewe dan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu dengan metode pemercontoan singkapan dan comot. Dari hasil analisis X-Ray Fluorescence diketahui terdapat mineral ikutan berupa logam Ni,Co, dan Cr dengan kadar 0,1160% s.d. 1,1100% Ni, 0,0061% s.d. 0,9000% Co dan 0,5823% s.d. 3,7200% Cr. Nilai ekonomi logam tersebut di daerah Mantewe dan Simpang Empat berdasarkan asumsi potensi dan harga komoditas yaitu logam Ni antara 64.200.280 USD sampai dengan 165.786.400 USD, Co antara 4.605.120 USD s.d. 143.816.400 USD, dan Cr antara 4.827.023 USD s.d. 1.874.969 USD. Nilai ekonomi logam di dua daerah tersebut cukup signifikan dan dapat memberikan nilai tambah mineral ikutan, perlu pengolahan dan pemurnian lebih lanjut karena kondisinya masih terikat sebagai bijih, konsentrat besi dan tailing.

 

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Anonim, 2006. Konsep Kriteria dan Tata Cara Penetapan Bahan Galian Lain dan Mineral Ikutan. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.

Anonim, 2009. Undang-Undang No 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Anonim, 2011. Cobalt: Increasing Use, Reduced Production & Finding The Right Price. http://www.hardassetsinvestor.com/features/4585-cobalt-increasing-use-reducedproduction-a-finding-the-right-price.html [5 Desember 2014]

Anonim, 2012a. Industri Baja Terkendala Pasokan Energi dan Bahan Baku. Harian Ekonomi Neraca. Http://www.kemenperin.go.id/artikel/8162/Industri-Baja-Terkendala-PasokanEnergi-dan-Bahan-Baku[8 Juli 2014]

Anonim, 2012b. Kajian Supply Demand Mineral. Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta.

Anonim, 2013a. Perkembangan Produksi Hasil Tambang Batubara dan Bijih Besi Setiap Bulan Perusahaan Pemegang IUP - OP di Kabupaten Tanah Bumbu. Data untuk Laporan Tanah Bumbu dalam Angka Tahun 2014. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu, Batulicin.

Anonim, 2013b. Nickel Laterities in SE Asia. CSA Global. https://www.aig.org.au/images/stories/Resources/Nickel-Laterite-in-SE-Asia-MElias.pdf [16 Desember 2014]

Anonim, 2013c. Data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Besi Laterit Tahun 2013. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.

Anonim, 2013d. Doktor Lulusan UI Temukan Cara Mengolah Bijih Besi Laterit tanpa Benefisasi. http://humas.ui.ac.id/node/7670 [11 April 2014]

Anonim, 2013e. Chromite-Special Edition. Commodity Insights Bulletin. KPMG.Http://www.kpmg.com/Global/en/IssuesAndInsights/ArticlesPublications/commodityinsights-bulletin/Documents/chromite-q3-july-2013.pdf

Desember2014].

Anonim, 2014a. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.1 Tahun 2014 Tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri.

Anonim, 2014b. Official Prices, Nickel and Cobalt. London Metal Exchange. Https://www.lme.com. [4 Desember 2014].

Idrus, A., 2007. Endapan Mineral Bijih: Klasifikasi, Genesa, Model Endapan serta Asosiasi Mineral dan Komposisi Kimianya. Modul Mata Kuliah Pemodelan Sumberdaya Mineral. Program Studi Magister Teknik Pertambangan, Program Pascasarjana,Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta.

Pardiarto, B. dan Widodo, W., 2006. Potensi Cebakan Bijih Besi di Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.

Saleh, N., Pramusanto, Dahlan, Y., Amalia, D., Setyatmoko, E., Sarjono, Kusnawan, Somantri, S., 2008. Pengolahan Bijih Besi Kalimantan Selatan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Bandung.

Satrio, A. M., Muljono, D., dan Koesnohadi, 2000. Potensi Pemanfaatan Bijih Besi Laterit sebagai Bahan Baku Industri Baja dalam Prosiding Kolokium Pengolahan danLokakarya Bahan Galian Indonesia untuk Bahan Baku Industri. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Bandung.

Diterbitkan
2014-11-08
Bagian
Buletin Sumber Daya Geologi