FASIES PENGENDAPAN BATUBARA SEAM X25 FORMASI BALIKPAPAN BERDASARKAN LOG INSIDE CASING DI DAERAH SEPARI, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

  • Dany Margaesa PT Sinergy Consultancy Services
  • Vijaya Isnaniawardhani Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
  • Undang Mardiana Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Kata Kunci: Cekungan Kutai, Delta Plain, Elektrofasies, Log Inside Casing

Abstrak

Cekungan Kutai terletak di Kalimantan Timur menyimpan banyak kandungan sumber daya alam yang melimpah, seperti endapan batubara. Daerah penelitian secara geologi termasuk ke dalam Formasi Balikpapan yang dicirikan oleh keterdapatan litologi batupasir lepas (loose sand). Penggunaan Log Inside Casing merupakan salah satu solusi terbaik dalam pengambilan data well logging di Formasi Balikpapan ini untuk mengatasi beberapa kendala, seperti runtuhnya lubang bor dalam batuan sedimen lepas.
Dengan metode Log Inside Casing ternyata terjadi penurunan kualitas pembacaan log sekitar 50% terutama pada Log Density. Namun demikian Log Gamma Ray masih sangat baik digunakan dalam interpretasi tekstur batuan sedimen sehingga suksesi sedimen dapat dipelajari sebagai aplikasi dari elektrofasies.
Batubara seam X25 dibedakan menjadi dua fasies berbeda dan diendapkan pada lingkungan Transitional Lower Delta Plain yang dicirikan oleh pola fasies crevasse splay, channel, levee dan interdistributary bay berdasarkan model Horne (1978). Penelitian ini dapat mengkoreksi korelasi litostratigrafi dan perhitungan sumberdaya batubara berdasarkan genesa batubaranya secara tepat, akurat dan ilmiah.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Anggayana, K. & Widayat, A. H. 2007. Interpretasi Fasies/Lingkungan Pengendapan Batubara dan Variasi Sulfur untuk Rekomendasi Strategi Eksplorasi. Bandung : FIKTM - ITB.hlm. 35-52.

Heryanto, R. 2009. Karakteristik dan Lingkungan Pengendapan Batubara Formasi Tanjung di daerah Binuang dan sekitarnya, Kalimantan Selatan. Bandung :Pusat Survei Geologi. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 4 No. 4 : 239-252. hlm. 243.

Horne, J. C. 1978. Depositional Models in Coal Exploration and Mine Planning in Appalachian Region. American Association of Petroleum Geologists Bulletin, v. 62, 2379-2411p.

Moon, B. S. 2000. A Design of Thickness Gauge Using The Compton Gamma Ray Backscattering, Korea Atomic Energy Research Institute. Jurnal of the Korean Nuclear Society. Vol. 2 No. 5 : 457-458 p.

Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.hlm. 50-90.

Supriatna & Rustandi. 1995. Peta Geologi Lembar Samarinda 1 : 250.000. Bandung : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geolgi.

Suwarna, N. 2006. Permian Mengkarang Coal Facies and Environment, Based OnOrganic Petrology Study. Bandung : Center for Geological Survey.

Walker, R. G. & James, N. P. 1992. Facies Models Response To Sea Level Change. Canada : Geological Association of Canada - Department of Earth Science. 157 p.

Diterbitkan
2013-11-08
Bagian
Buletin Sumber Daya Geologi