ENDAPAN BATUBARA KALORI SEDANG DI WILAYAH AIR LANANG HINGGA GUNUNG PAYUNG KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

  • Ridwan Arief Pusat Sumber Daya Geologi
Kata Kunci: Batubara, Putri Hijau, Batuan

Abstrak

Desa Sukamaju yang terletak di utara Gunung Payung termasuk ke dalam
Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Kecamatan Putri Hijau dapat ditempuh dari Kota Bengkulu selama 3 jam 45 menit dengan menggunakan kendaraan roda empat, lokasi wilayah tersebut tidak begitu jauh dari pantai barat Provinsi Bengkulu. Jarak antara Kota Bengkulu dengan jalan ke arah sejumlah singkapan batubara ± 80 km hingga 120 km, dengan menggunakan jalan aspal dan dilanjutkan dengan menggunakan jalan desa dan pemukiman transmigrasi. 


Formasi Lemau merupakan formasi batuan pembawa batubara yang diendapkan
di dalam suatu cekungan diantara pegunungan, sehingga keadaan lapisan batubara di wilayah Bengkulu secara regional terbentuk secara tidak berlanjut, selain itu keberadaan di lapangan batubara di dalam formasi ini terkadang dibawah batuan vulkanik sehingga memperlihatkan bentuk jendela.


Secara umum singkapan batubara yang ditemukan di wilayah Kecamatan Putri
Hijau memperlihatkan arah baratlaut-tenggara dengan kemiringan relative horizontal, sebagian berbalik arah kemungkinan karena pengaruh struktur patahan secara setempat. Ketebalan singkapan batubara memperlihatkan antara 40 cm hingga 6m, dengan prediksi bahwa di wilayah ini terdapat 3 lapisan/seam batubara, dimana lapisan yang paling bawah memperlihatkan ketebalan >3m. Singkapan batubara banyak ditemukan di sekitar Air Lanang, Teluk Dalam, Pondok Bakil, Suka Maju dan Gunung Payung, kualitasnya memperlihatkan kualitas sedang antara 5100 – 5600 kcal/kg, sulfur < 1%, total kandungan air <18%, kadar abu rendah, dikategorikan Sub-Bituminous kelas
A-B (USA, ASTM), sehingga jenis batubara ini dapat memenuhi permintaan pasar (Hasil Analisis batubara PT Ketaun Mining). Secara kasar cadangan/sumberdaya batubara secara hipotetik di Kecamatan Putri Hijau jumlahnya sekitar 16.380.000 ton.


Prasarana tambang di wilayah Putri Hijau masih menggunakan jalan desa, jalan
aspal hingga di Pulau Bay, Kota Bengkulu, dan hingga saat ini belum satupun
perusahaan yang sedang melakukan kegiatan penambangan untuk membuat jalan sendiri dan dermaga sendiri, umpamanya di Sungai Seblat dan Sungai Ketaun, dekat pantai barat Pulau Sumatra.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Bemmelen R.W. van, 1949. The Geology of Indonesia vol.1, Government Printing Office, The Hague.

Bita Engineering, 1984. Pemanfaatan Sumber Daya Mineral di Daerah Bengkulu, Bandung, 1984.

Boesono. M., 1970. Konservasi Mineral di Daerah Bengkulu, Dinas Konservasi Pencadangan Direktorat Pertambangan Umum, Jakarta tidak

diterbitkan.

BPS Bengkulu, 1983. Dalam rangka inventarisasi sumber daya alam Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan pihak Kanwil Pertambangan dan Energi Sumatra Bagian Selatan, di Sumatra Selatan tidak diterbitkan

Dinarna T.A., 2003. Inventarisasi dan Evaluasi Endapan Batubara Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Sub Dit Batubara DIM, Bandung.

Gafoer S., Amin T.C. & Pardede, 1992. Geologi Lembar Bengkulu, Sumatera, skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.

Hartoyo B dkk, 1982. Hasil Penyelidikan Umum Terhadap Batubara di Kecamatan Kerkap, Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Kanwil

Pertambangan dan Energi dan Kantor Wilayah Sumatra bagian

Selatan, Sumatra Selatan.

Ilyas S., dkk, 1995. Laporan Eksplorasi Endapan Batubara di daerah Tanjung Dalam Ketaun, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu,

Direktorat Sumber Daya Mineral, Bandung

Projek Konservasi Pertambangan Endapan batubara di Indonesia, 1979. Direktorat Teknik Pertambangan Umum, SubDirektorat Konservasi,

Jakarta, 1979.

Ratman N.,dkk, 1978. Peta Geologi Lembar Bengkulu 6/x dan lembar Manna 6/xi sekala 1:250.000 Direktorat Geologi Bandung.

Diterbitkan
2009-08-10
Bagian
Buletin Sumber Daya Geologi