KARAKTERISTIK ALTERASI DAN MINERALISASI BERDASARKAN PENGAMATAN INTI BOR DENGAN METODE ANALYTICAL SPECTRAL DEVICES (ASD) DAN CORESCAN DI AREA PIT A DAN PIT C DAERAH TUMPANGPITU, KABUPATEN BANYUWANGI, JAWA TIMUR
ALTERATION AND MINERALIZATION CHARACTERISTICS BASED ON CORE LOGGING OBSERVATION WITH ANALYTICAL SPECTRAL DEVICES (ASD) AND CORESCAN METHODS AT PIT A AND PIT C AREA OF TUMPANGPITU, BANYUWANGI DISTRICT, EAST JAVA
Abstrak
Daerah penelitian terletak di dalam wilayah Izin Usaha Pertambangan-Operasi Produksi (IUP-OP) milik PT Bumi Suksesindo di daerah Tumpangpitu, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Penelitian ini mencakup dua area yaitu Pit A dan Pit C. Di daerah Tumpangpitu terdapat tipe deposit bijih emas epitermal sulfidasi tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis litologi, alterasi, mineralisasi, dan tipe deposit bijih pada daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan meliputi pemerian inti pengeboran pengukuran analytical spectral devices (ASD), corescan, dan analisis mineragrafi. Penelitian dilakukan menggunakan data 10 inti bor yaitu, GTD-719, GTD-727, GTD-728, GTD-735, GTD-778, GTD-781, GTD-782, GTD-785, GTD-786 dan GTD-792. Hasil korelasi lubang bor daerah penelitian menunjukkan bahwa litologi tersusun oleh vulkanik andesit, breksi preatomagmatik phase 1, vulkanik dasit, diorit, breksi preatomagmatik phase 2, dan kubah intrusi dasit. Berdasarkan himpunan mineral ubahan, pH, dan temperatur terdapat 7 zona alterasi yaitu, silika, silika ± alunit, pirofilit ± diaspor ± alunit, alunit ± pirofilit ± dickit ± kaolinit, alunit ± kaolin, kaolinit ± dickit ± monmorillonit-illit, klorit ± monmorillonit-illit. Mineralisasi yang dijumpai berupa pirit (FeS2), enargit (Cu₃AsS₄) dan sfalerit ((ZnFe)S). Tipe deposit daerah penelitian adalah deposit epitermal sulfidasi tinggi dengan kedalaman 500-1.000 meter (intermediet).
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Achdan, & Bachri. (1993). Peta Gelogi Lembar Blambangan, Jawa Timur. Bandung.
Bemmelen, V. (1948). The Geology Of Indonesia. Goverment Printing, The Hague 1949.
Corbett, G., & Leach, T. (1997). Southwest Pacific Rim Gold-Copper Systems: Structure, Alteration, and Mineralization.
Dermawan, I. A., Subandrio, A. S., Rudyawan, A., Sanjaya, A. D., Maharief, R., Anditya, K., . . . Muttaqien, M. S. (2020). Structural Control Related With Medium-To-Very High Au Grade At Pit B East And B West, Tujuh Bukit Mine, East Java. Bulletin GEOLOGY Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), 4, 456-473. doi:10.5614/bull.geol.2020.4.1.2.
Dept. Geoscience, PT Bumi Suksesindo. TB Geological Posters and Logging Atlas. Unpublished.
Hammilton, W. (1979). Tectonics of the Indonesian Region.
Harrison, R. L. (2018). The Tumpangpitu porphyry gold-copper-modlybdenum and high-sulfidation epithermal gold-silver deposit, Tujuh Bukit, Southeast Java, Indonesia. University of Tasmania Open Access Repository.
Harrison, R. L., Maryono, A., Norris, M. S., Rohrlach, B. D., Cooke, D. R., Thompson, J. M., . . . Thiede, D. S. (2017).
Geochronology of the Tumpangpitu porphyry gold-copper-molybdenum and high-sulfidation epithermal gold-silver-copper deposit - Evidence for pre- and post-mineralization diatremes in the Tujuh Bukit district, Southeast Java, Indonesia. Economic Geology.
Hauff, P. (2008). An Overview Of Vis-Nir-Swir Field Spectroscopy As Applied To Precious Metals Exploration. Arvada: Spectral International Inc.
Husein, S. (2016). Fieldtrip Geologi Cekungan Jawa Timur Utara. Yogyakarta: Dept. of Geological Engineering UGM.
Lawrence, L. (1981). Ore Microscopy (Mineragraphy). In: Mineralogy. Encyclopedia of Earth Science. Springer, Boston, MA. doi:https://doi.org/10.1007/0-387-30720-6_95.
Lindgren, W. (1933). Mineral Deposits. New York and London: McGRAW-HILL BOOK COMPANY, Inc .
Myaing, Y. Y., Idrus, A., & Titisari, A. (2018, Februari). Fluid Inclusion Study of The Tumpangpitu High Sulfidation Epithermal Gold Deposit in Banyuwangi District, East Java, Indonesia. Journal of Geoscience Engineering Environment and Technology, 03, 8-14. doi:10.24273/jgeet.2018.3.01.1039.
Noor, D., & Widodo, B. (2016). Alterasi Hidrotermal Daerah Wonotirto Dan Sekitarnya Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. 1-12.
Pannekoek, A.J. (1949) Outline of the Geomorphology of Java. Reprint from Tijdschriftvan Het Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap, vol. LXVI part 3, E.J. Brill, Leiden, pp. 270-325.
Thompson, A.J.B., and Thompson, J.F.H., 1996, Atlas of alteration: A field and petrographic guide to hydrothermal alteration minerals: Geological Association of Canada, Mineral Deposits Division, 119 p.
White, N. C., & Hedenquist, J. W. (1995). Epithermal Gold Deposits: Styles, Characteristics And Exploration. SEG Newsletter, 23, 9-1
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Buletin Sumber Daya Geologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Buletin Sumber Daya Geologi berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik hak cipta.
Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, penyelidikan, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.