ANALISIS SEBARAN LOGAM TANAH JARANG UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH PERTAMBANGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT-9 DI KABUPATEN BANGKA SELATAN

ANALYSIS OF RARE EARTH METAL DISTRIBUTION FOR MINING AREA DEVELOPMENT USING LANDSAT-9 IMAGES IN SOUTH BANGKA REGENCY

  • Sulka Wijaya Dinas ESDM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
  • Mega Rosana Fatimah Universitas Padjadjaran
  • Euis Tintin Yuningsih Universitas Padjadjaran
  • Armin Tampubolon Universitas Padjadjaran
Kata Kunci: Kesesuaian, Logam Tanah Jarang, Monasit, Wilayah Pertambangan

Abstrak

Perkembangan teknologi tinggi saat ini banyak membutuhkan unsur Logam Tanah Jarang (LTJ) yang salah satunya didapatkan dari pertambangan bijih timah. Produksi bijih timah terbesar terletak di Kepulauan Bangka Belitung. Cakupan penelitian ini berfokus pada Monasit yang memiliki potensi untuk diolah lebih lanjut menjadi Logam Tanah Jarang yang saat ini banyak dibutuhkan dalam berbagai macam industri global dan akan terus meningkat jumlah permintaannya. Monasit merupakan produk sampingan dari pengolahan bijih timah. Pengusahaan timah di Pulau Bangka pada umumnya dan khususnya Kabupaten Bangka Selatan telah berlangsung lama yaitu dari masa pendudukan Belanda hingga sekarang. Secara geologi kehadiran granit berumur Trias dikaitkan dengan pembentukan timah yang membentang dari Semenanjung Thailand-Malaysia-Kepulauan Riau dan Bangka-Belitung ke Kalimantan Barat sebagai Granite Tin Belt, terindikasi dengan potensi mineral ikutan seperti Monasit, Xenotim  dan Zirkon yang secara strategis berperan sebagai mineral pembawa unsur LTJ. Adanya potensi logam tanah jarang dalam bentuk mineral Monasit di Pulau Bangka sebagai dasar untuk dianalisis lebih lanjut pola sebarannya menggunakan citra satelit. Wilayah yang kaya akan sumber daya mineral memerlukan perencanaan wilayah yang sesuai agar pengelolaan dan pemanfaatannya lebih optimal. Penelitian ini mengacu pada hasil penelitian Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) tahun 2009, 2014 dan 2018 yang dikomparasikan dengan Citra Landsat-9. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dimana potensi wilayah yang cocok dikembangkan menjadi industri pertambangan mineral pembawa LTJ di Kabupaten Bangka Selatan. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis spasial. Hasil Analisis menunjukkan kesesuaian pemanfaatan ruang untuk kegiatan pertambangan pada Desa Rindik dan Desa Keposang, diverifikasi dengan pengambilan sampel di lokasi untuk membuktikan potensinya. Keterdapatan Monasit di atas 50% dari total sampel tailing mengindikasikan wilayah tersebut dapat dikembangkan menjadi Wilayah Usaha Pertambangan komoditas LTJ.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Azhar, M., Solechan, S., Saraswati, R., Suharso, P., Suhartoyo, S., Ispriyarso, B., 2018. The New Renewable Energy Consumption Policy of Rare Earth Metals to Build Indonesia’s National Energy Security. E3S Web Conf. 68, 03008. https://doi.org/10.1051/e3sconf/20186803008.

Bappeda, 2014. Rencana Tata Ruang Bangka Selatan tahun 2014 - 2034. Dinas Tata Ruang Bangka Selatan.

Dushyantha, N., Batapola, N., Ilankoon, I.M.S.K., Rohitha, S., Premasiri, R., Abeysinghe, B., Ratnayake, N., Dissanayake, K., 2020. The story of rare earth elements (REEs): Occurrences, global distribution, genesis, geology, mineralogy and global production. Ore Geology Reviews 122, 103521. https://doi.org/10.1016/j.oregeorev.2020.103521.

Goodenough, K. M., Wall, F., & Merriman, D. 2018. The Rare Earth Elements: Demand, Global Resources, and Challenges for Resourcing Future Generations. Natural Resources Research, 27(2), 201–216. https://doi.org/10.1007/s11053-017-9336-5.

Hamdan Z.A., Baharuddin & Surawardi in Metallogeni Sundaland Vol I (Ed.), 1999. Toboali Alluvial Tin Deposit: Geology, depositional processes, and material sources. Indonesia Mining Journal.1-12.

Irzon, R, Sendjadja, P, Kurnia, Imtihanah dan Soebandrio, J, 2014. Kandungan Rare Earth Elements Dalam Tailing Tambang Timah di Pulau Singkep, Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Vol 15 No.3, Agustus 2014, Bandung, Pusat Survey Geologi.

Jordens, A., Cheng, Y.P., Waters, K.E., 2013. A review of the beneficiation of rare earth element bearing minerals. Miner. Eng. 41, 97–114. https://doi.org/10.1016/j.mineng.2012.10.017.

Mardiah, 2013. Karakteristik Endapan Timah Sekunder Daerah Kelayang dan Sekitarnya, Kabupaten Bangka Barat. Promine Vol. 1. No. 1 (2013).

Margono, U., Supandjono, R.J.B., dan Partoyo, E., 1995. Peta Geologi Lembar Bangka Selatan Skala 1: 250.000. P3G, Bandung.

Ngadenin, Fauzi, R., Widana, Widodo, 2014. Identifikasi Keterdapatan Mineral Ikutan dan Estimasi Kandungan Monasit Pada Tailing Tambang Timah Di Pulau Bangka. Buletin Sumber Daya Geologi Volume 17, No. 2, 2014: 97 – 108.

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Selatan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2014-2034.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Kegiatan Pelaksanaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

V. Popov, A. Koptyug, I. Radulov, F. Maccari, and G. Muller., 2018. Procedia Manuf. 21.

Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP), 2014. Kajian Potensi REE Dalam Tailing Timah Menggunakan Metode Remote Sensing, Badan Geologi KESDM, Bandung. (tidak dipublikasikan).

Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP), 2018. Potensi REE di Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kaitannya Dengan Endapan Timah, Badan Geologi KESDM, Bandung. (tidak dipublikasikan)

Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP), 2018. Indonesian Minerals Yearbook 2018, Badan Geologi KESDM, Bandung

Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP), 2019. Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia, Badan Geologi KESDM, Bandung.

Rahayu, & Candra, D. (2014). Koreksi Radiometrik Citra Landsat-8 Kanal Multispektral Menggunakan Top of Atmosphere (ToA) untuk Mendukung Klasifikasi Penutupan Lahan. In Seminar Nasional Penginderaan Jauh: Deteksi Parameter Geobiofisik dan Diseminasi Penginderaan Jauh (pp. 762–767).

Rohmadi, B.N., 2021. Analysis of Processing Rare Earth Elements from Monazite as Tin by Product Mineral. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 2 Mei 2021. https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl.

Szamałek, K.; Konopka, G.; Zglinicki, K.; Marciniak-Maliszewska, B. New potential source of rare earth elements. Miner. Resour. Manag. 2013, 29, 59–76.

Tampubolon, A., Rosana, M.F., Syafri, I., Yuningsih, E.Y., 2021, The occurrence of primary REE minerals and their paragenesis within S-type granite and quartz vein, South Bangka, Bangka Belitung Islands, Indonesia. https://www.researchsquare.com/article/rs-1849349/v1.

USGS. (2022). RARE EARTHS, Mineral Commodity Summaries. https://pubs.usgs.gov/periodicals/mcs2022/mcs2022-rare-earths.

Weng, Z., Jowitt, S.M., Mudd, G.M., Haque, N., 2015; A detailed assessment of global rare earth element resources: opportunities and challenges. Econ. Geol. 110, 1925–1952.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Yudhatama, D., 2015. Identifikasi Bekas Lahan Tambang Timah Menggunakan Citra Satelit Penginderaan Jauh (Studi Kasus: Kabupaten Bangka Barat).

Zepf, V., 2013. Rare Earth Elements. Springer Theses. Springer Berlin Heidelberg, Berlin, Heidelberg. https://doi.org/10.1007/978-3-642-35458-8_2.

Zglinicki, K., Szamałek, K., Wołkowicz, S., 2021. Critical Minerals from Post-Processing Tailing. A Case Study from Bangka Island, Indonesia. Minerals 11, 352. https://doi.org/10.3390/min11040352.

Diterbitkan
2023-11-27
Bagian
Buletin Sumber Daya Geologi