PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS DAN ESTIMASI SUMBER DAYA TORIUM DI DAERAH BATUBESI, BELITUNG TIMUR

RADIOACTIVITY MEASUREMENT AND RESOURCE ESTIMATION OF THORIUM IN BATUBESI AREA, EAST BELITUNG

  • Rachman Fauzi Pusat Riset Sumber Daya Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Adhika Junara Karunianto Pusat Riset Teknologi Pertambangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Ersina Rakhma Direktorat Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset, dan Kawasan Sains Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Ngadenin Ngadenin Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif, Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Frederikus Dian Indrastomo Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif, Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Tukijo Tukijo Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Kata Kunci: Batubesi, radioaktivitas, radiometri, sumber daya tereka, torium

Abstrak

Torium merupakan unsur radioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai elemen utama bahan bakar nuklir selain uranium. Pulau Belitung terletak pada rangkaian jalur timah Asia Tenggara yang memiliki potensi keterdapatan mineral radioaktif yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengukuran nilai radioaktivitas serta estimasi sumber daya tereka unsur radioaktif torium (Th) di daerah penelitian. Litologi daerah penelitian terbagi menjadi satuan meta-batupasir, satuan granit biotit, dan satuan granit hornblenda. Zona kontak antara satuan meta-batupasir dengan satuan granit menjadi daerah anomali radioaktivitas yang ditunjukkan dengan nilai laju dosis 300 s.d. 360 nSv/jam, kadar eU 12 s.d. 18 ppm, kadar eTh 48 s.d. 96 ppm, dan kadar eK 1,5 s.d. 1,8%. Analisis XRF menunjukkan kadar U berkisar antara 0,7 s.d. 51,8 ppm sedangkan kadar Th berkisar antara 0,8 s.d. 344,8 ppm. Hasil estimasi diperoleh sumber daya tereka torium pada Blok I-V di daerah penelitian sebesar 197.448 ton. Untuk dapat meningkatkan keyakinan geologi terkait kategori sumber daya tersebut maka perlu diterapkan metode eksplorasi yang lebih rinci dan sistematik.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Alatas, Z,, Lusiyanti, Y,, Sofiati, P,, Dwi, R, and Viria, S,, 2012, Cytogenetic response of population in high natural radiation areas in Mamuju Regency, West Sulawesi, J, Sains Indones, Nucl, Tech, 2012, 13, 1–5,

Baharuddin dan Sidarto, 1995, Peta geologi lembar Belitung, Sumatera Skala 1: 250,000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung,

Cho, I,, Oh, S,, Kim, S,, Ardin, F,, and Heo, E,, 2020, Determinants of nuclear power expansion in Indonesia, Nuclear Engineering and Technology (2020), doi: https://doi,org/10,1016/j,net,2020,06,008,

Cobbing, E, J,, Mallick, D, I, J,, Pitfield, P, E, J,, and Teoh, L, H,, 1986, The granites of the Southeast Asia Tin Belt, Journal of the Geological Society, Geological Society of London, 1986, p,537-550,

Hazen, R, M,, Ewing, R, C,, and Sverjensky, D, A,, 2009, Evolution of uranium and thorium minerals, American Mineralogist, Volume 94, pp 1293 – 1311,

Hitchman, A, P,, 2018, Australian resource reviews: mineral sands 2017, Geoscience Australia, Canberra,

Hussein, F, N,, Sukadana, I, G,,Fauzi, R,, Hartono, H, G,, Sunarko, Adimedha, T, B, dan Anwar, A, M,, 2020, Potensi bahaya gunung api terhadap calon tapak PLTN, studi kasus: Gunung Api Semadum, Kalimantan Barat, Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol, 22, No, 2, (2020), pp 89-100,

Komite Cadangan Mineral Indonesia, 2017, Kode pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya mineral dan cadangan mineral Indonesia, Komite Bersama KCMI,

McCourt, W, J,, Crow, M, J,, Cobbing, E, J,, and Amin, T, C,, 1996, Mesozoic and Cenozoic plutonic evolution of SE Asia: evidence from Sumatra, Indonesia, The Geological Society, London,

Ngadenin, Indrastomo, F, D,, Karunianto, A, J,, dan Rakhma, E,, 2017, Geologi dan identifikasi cebakan bijih di Daerah Batubesi, Belitung Timur, Eksplorium Vol, 38 No, 1, Mei 2017: 7-18,

Nuclear Energy Agency (NEA) Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) and the International Atomic Energy Agency (IAEA), 2015, Introduction of Thorium in the Nuclear Fuel Cycle-Short to Long term Consideration, NEA No,7224, 2015, 136p,

PTKMR BATAN, 2012, Peta laju dosis radiasi gamma lingkungan Sumatera Bagian Selatan, PTKMR BATAN,

Schwartz, M, O,, Rajah, S, S,, Askury, A, K,, Putthapiban, P,, and Djaswadi, S,, 1995, The Southeast Asia Tin Belt, Elsevier B,V Publisher, Hannover, Germany,

Sukadana, I, G,, Harijoko, A,, dan Setiadji, L, D,, 2015, Tataan tektonika batuan gunung api di Komplek Adang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Eksplorium Vol, 36 No, 1, Mei 2015: 31-44,

Sukhyar, R,, 2022, Mineral strategis dan mineral kritis Indonesia, Dalam Webinar Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 22 Oktober 2022.

Syaeful, H,, Sukadana, I, G,, and Sumaryanto, A,, 2014, Radiometric Mapping for Naturally Occurring Radioactive Materials (NORM) assessment in Mamuju, West Sulawesi, Atom Indonesia Vol, 40 No, 1 (2014) pp 33-39.

Van Gosen, B, S,, and Tulsidas, H,, 2016, Thorium for nuclear power resources, mining and transformation to fuel, Woodhead Publishing, pp, 253-296.

Diterbitkan
2023-08-28
Bagian
Buletin Sumber Daya Geologi