SISTEM PANAS BUMI TEMPERATUR RENDAH-SEDANG PADA CEKUNGAN KUTAI DAN REKOMENDASI PEMANFAATANNYA

LOW-MEDIUM GEOTHERMAL SYSTEM IN KUTAI BASIN AND ITS UTILIZATION

  • Andri Eko Ari Wibowo Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
  • Mochamad Nur Hadi Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
  • Dikdik Risdianto Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
Kata Kunci: panas bumi, temperatur rendah-sedang, pemanfaatan langsung, Cekungan Kutai Timur, Kalimantan

Abstrak

Pengembangan panas bumi di Indonesia masih didominasi pada sistem panas bumi vulkanik yang digunakan sebagai pemanfaatan tidak langsung (listrik), padahal sekitar 70% dari 357 lokasi panas bumi di Indonesia berasosiasi dengan sistem non vulkanik. Keterbasan informasi bawah permukaan berupa data sumur dan fluida reservoar serta nilai keekonomian yang rendah, menyebabkan kurang berkembangnya pemanfaatan energi panas bumi di sistem non vulkanik. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang karakteristik kimia air panas seperti tipe, asal-usul, dan temperatur fluida di Kalimantan, khususnya Cekungan Kutai Timur, serta memberikan rekomendasi pemanfaatannya.

 

Terdapat lima manifestasi berupa air panas dengan temperatur mulai dari 42 s.d. 55°C, pH netral, bertipe bikarbonat, dan terletak pada zona immature water. Karakteristik fluida di daerah panas bumi ini berkorelasi dengan litologi daerah penyelidikan yang didominasi oleh batuan sedimen. Hasil plotting nilai isotop O18 dan D menunjukkan sumber fluida panas bumi berasal dari air meteorik. Air permukaan meresap ke bawah permukaan dan akan terpanaskan oleh batuan panas yang diperkirakan timbul akibat adanya pembebanan dalam waktu yang sangat lama (geopressured), yang kemudian membentuk fluida reservoar. Temperatur reservoar diperkirakan sebesar 70 s.d. 170oC, dengan pembentukan sistem panas buminya dipengaruhi oleh lingkungan sedimen dengan umur yang relatif sudah tua (old hydrothermal system).

 

Sistem panas bumi di Cekungan Kutai memiliki reservoir dengan temperatur sedang-rendah, oleh karena itu pemanfaatannya lebih sesuai digunakan untuk pemanfaatan langsung. RekomendasI pemanfaatan langsung seperti untuk akuakultur, agro industri, pariwisata, dan balneoterapi dapat diaplikasikan pada semua sistem panas bumi di Cekungan Kutai. Pada sistem panas bumi di daerah Santan Tengah, Samboja, dan Tamapole-Dondang sangat memungkinkan dimanfaatkan untuk balneoterapi terhadap penyakit peradangan tulang karena memiliki kandungan bikarbonat yang tinggi (>500 ppm). Ada peluang untuk pemanfaatan tidak langsung menjadi energi listrik menggunakan siklus biner, pada sistem panas bumi Tamapole-Dondang (170oC) dan Samboja (150oC).

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Abdullah, K., dan Gunadnya, I.B.P., 2010. Use of Geothermal Energy for Drying and Cooling Purposes. Proceedings World Geothermal Congress 2010, Bali.

Angelino, L., dan Barrera, F., 2019. Accelerating geothermal heat adoption in the agri-food sector. The International Renewable Energy Agency (IRENA) Report, Abu Dhabi.

Anonim, 2009. Peta Cekungan Sedimen Indonesia Berdasarkan Data Gaya Berat dan Geologi. Badan Geologi, Bandung.

Anonim, 2020. Peta Sebaran Panas Bumi Indonesia, Badan Geologi, Bandung.

Anonim, 2021. Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka, BPS Kabupaten Kutai Kartanegara.

Chandrasekharam, D., dan Bundschuh, J., 2008. Low Enthalpy Geothermal Resources for Power Generation. CRC Press, pp. 101-102.

D’Amore, F., dan Arnorsson, S., 2000. Geothermometry, In Isotopic and Chemical Techniques in: Geothermal Exploration, Development and Use, Edited by S. Arnorsson, IAEA, Vienna, 152-199.

Darvish, K., Ehyaei, M. A., Atabi, F., dan Rosen, M. A., 2015. Selection of Optimum Working Fluid for Organic Rankine Cycles by Exergy and Exergy-Economic Analyses. Journal Sustainability No 7.

Galvez, I., Torres-Piles, S., dan Ortega-Rincon, E., 2018. Balneotherapy, Immune System, and Stress Response: A Hormetic Strategy. International Journal of Molecular Sciences.

Gazo, F. dan Lind, L., 2010. Low Enthalpy Geothermal Energy – Technology Review, GNS Science Report 2010/20. 58 p.

Giggenbach, W.F., 1988. Geothermal solute equilibria: derivation of Na–K–Mg–Ca geoindicators. Geochimica et Cosmochimica Acta, 52, 2749–2765

Gupta, H., dan Sukanta, R., 2007. Geothermal Energy, An Alternative Resource for the 21st Century, Amsterdam, the Netherlands; Boston : Elsevier.

Hadi, M.N., 2013. Panas Bumi Non-Vulkanik di Indonesia. GEOMAGZ, Vol 3 No 3, Bandung.

Hadi, M.N., dan Wibowo, A.E.A., 2014. Panas Bumi Nirgunungapi di Kalimantan. GEOMAGZ, Vol 4 No 1, Bandung.

Hidayat S., dan Umar I., 1994. Peta Geologi Lembar Balikpapan, Kalimantan, Pusat Penelitian dan Pengem-bangan Geologi, Bandung

Hromádka, A., dan Martinek, Z., 2017. Overview Of The Organic Rankine Cycles And Their Current Utilization: Verification Of Several Current ORC’s Utilization By The Software Dymola. Conference Paper, DOI: 10.1109/EPE.2017.7967272.

Jones, P.H., 1970. Geothermal resources of the Northern Gulf of Mexico basin. In: Proceedings of the U.N. Symposium on the Development and Utilization of Geothermal Resources. Geothermics, Special Issue, 2 (1), 14–26.

Kalina, A., Leibowitz, H., Lazzori, L., dan Diotti. F., 1995. Recent development in the application of Kalina cycle for geothermal plants. Geothermal Resources Council.

Karimi, M. N., Dutta, A., Kaushik, A., Bansal, H., dan Haque, S.Z., 2015. A Review of Organic Rankine, Kalina and Goswami Cycle. International Journal of Engineering Technology, Management and Applied Sciences, Vol 3.

Kopunicova, M., 2009. Feasibility Study of Binary Geothermal Power Plant in Eastern Slovakia; Analysis of ORC and Kalina Power Plant. The School for Renewable Energy Science, Iceland, pp. 26-28.

Lund, J.W., dan Boyd, T.L., 2015. Direct Utilization of Geothermal Energy 2015 Worldwide Review. Proceedings World Geothermal Congress 2015, Melbourne, Australia.

Mirolli, M., Hjartarson, H., Mlcak, H.A., dan Ralph, M., 2002. Testing and Operating Experience of the 2 MW Kalina Cycle Geothermal Power Plantin Húsavík, Iceland. OMMI Vol. 1, Issue 2.

Marini, L., 2001. Geochemical Techniques for the Exploration and Exploitation of Geothermal Energy. Dipartimento per lo Studio del Territorio e delle sue Risorse, Università degli Studi di Genova, Italy.

Nasermoaddeli, A., dan Kagamimori, S., 2005. Balneotherapy in Medicine: A Review. Environmental Health and Preventive Medicine vol 10, page 171–179, July 2005.

Nicholson, K., 1993. Geothermal Fluids; Chemistry and Exploration Techniques. Springer-Verlag, Berlin.

Popovski, K., 2009. Agricultural and Industrial Uses of Geothermal Energy in Europe. Proceedings of the International Conference on National Development Of Geothermal Energy Use, Slovakia.

Powell, T., dan Cumming, W., 2010 Spreadsheets for geothermal water and gas geochemistry. In: Proceedings 35th Workshop on Geothermal Reservoir Engineering. Stanford University. Stanford, California, USA.

Rahayudin, Y., Kashiwaya, K., Susmanto, A., Tada, Y., Iskandar, I., and Koike, K., (2018). Estimation of Fluid-rock Interaction Process and Recharge Area of the Tampomas Geothermal Field, West Java, Indonesia by Water Chemistry, Proceedings 43rd Workshop on Geothermal Reservoir Engineering Stanford University.

Ramdhan, A.M., 2010. Overpressure And Compaction In The Lower Kutai Basin, Indonesia. Doctoral Thesis, Durham University.

Renz, M. dan Engelhard, M., 2006. The New Generation of Kalina Cycle. Conference on Electricity Generation from Enhanced Geothermal System. M+W Zander, Strasbourg, France.

Saemundsson, K., Axelsson, G., dan Steingrímsson, B., 2011. Geothermal System in Global Perspective. Short Course on Geothermal Drilling, Resource Development and Power Plants, UNU-GTP, Iceland.

Satyana, A.H., dan Darman, H., 2000. Kalimantan. dalam Outline of the geology of Indonesia, Chapter 5, Indonesian Association of Geologists (IAGI), Jakarta, p. 69-90.

Siswosidjojo, S.S., 2012. Balneoterapi di Sumber Air Panas Alami. GEOMAGZ, Vol 2 No 3, Bandung.

Vaccaro, M., 2013. Multidisciplinary Approach For The Sustainable Utilization Of Medium-Low Temperature Geothermal Resources. PhD Thesis, Universita di Pisa, Italia.

Van Nguyen, M., Arason, S., Gissurarson, M., dan Pálsson, P.G., 2015. Uses of Geothermal Energy in Food and Agriculture – Opportunities for Developing Countries. Food and Agriculture Organization of United Nation (FAO), Roma, Italia.

Wita, L.M., Syafri, I., Yoseph, B., dan Wibowo, A.E.A., 2019. Karakteristik Hidrokimia Untuk Mengetahui Sistem Dan Pemanfaatan Fluida Panas Bumi Daerah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Padjajaran Geoscience Journal, Vol 3 No 5, Bandung.

Yanagisawa, N., Muraoka, H., Sasaki, M., Sugita, H., Ioka, S., Sato, M., dan Osato, K., 2012. Starting Field Test of Kalina System Using Hot Spring Fluid in Japan. Proceedings, Thirty-Seventh Workshop on Geothermal Reservoar Engineering, Stanford University, Stanford, California.

Zajuli, M.H.H., Irawan, D., Permana, A.K., Kusworo, A., Wahyudiono, J., Hamzah, A., Saragih, R., Hermanto, B., Firdaus, M., dan Arifin, A.S., 2015. Karakteristik Serpih Gas (Shale Gas) dan Potensinya di Cekungan Kutai dan Cekungan Akimeugah. Kolokium Pusat Survei Geologi, Bandung.

Diterbitkan
2021-08-31