PENENTUAN UMUR ABSOLUT BATUAN KUBAH LAVA ANDESIT DAERAH PANAS BUMI LEJJA-KABUPATEN SOPPENG, PROVINSI SULAWESI SELATAN MENGGUNAKAN METODE THERMOLUMINESCENCE (TL)

DETERMINATION OF ABSOLUTE AGE LAVA DOME ANDESITE ROCK AT GEOTHERMAL LEJJA AREA, SOPPENG DISTRICT, SOUTH SULAWESI PROVINCE BY THERMOLUMINESCENCE (TL) METHOD

  • Dikdik Risdianto Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
  • Sukaesih Sukaesih Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
  • Nizar Muhamad Nurdin Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
  • Stephen Situmorang Universitas Padjadjaran
  • Agus Didit Haryanto Universitas Padjadajaran
Kata Kunci: Thermoluminescence, TL, penanggalan geologi, sejarah termal, panas bumi

Abstrak

Saat ini metode Thermoluminescence (TL) sudah diaplikasikan sebagai salah satu metode pentarikhan (dating) umur batuan. Dalam eksplorasi panas bumi informasi tentang umur batuan/material vulkanik sangat penting untuk merekonstruksi sejarah geologi yang berkaitan dengan aktivitas termal. Penentuan umur batuan yang diperkirakan sebagai sumber panas di prospek Panas Bumi Lejja Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan dilakukan menggunakan metode TL. Prosedur pengukuran dilakukan dengan dosis aditif pada butiran kristal kuarsa,  Pengukuran dosis dengan irradiasi dilakukan dua kali yaitu pada dosis 10 Gray (Gy) dan 30 Gy sedangkan untuk annual dose ditentukan dengan menganalisis konsentrasi uranium, thorium, dan kalium menggunakan metode X-ray Fluorescence (XRF). Garis trendline dibuat untuk menentukan persamaan linear hubungan antara intensitas TL alami dengan dosis yang diberikan pada prosses irradiasi, dan menunjukkan bahwa bahwa intensitas TL alami setara dengan 304,05-315,96 Gy, sedangkan hasil perhitungan annual dose menunjukkan 0,5408 Gy/ka. Dengan kalkulasi menggunakan formula dalam metode ini diketahui bahwa usia absolut tubuh batuan yang diperkirakan sebagai sumber panas di prospek panas bumi Lejja, Kabupaten Soppeng adalah 573 ± 11 kilo tahun.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Aitken, M.J., 1985. Thermoluminescence Dating. Academic Press, New York, h. 359

Daniels , F., Boyd, C. A. and Saunders, D. F. (1953), “Thermoluminescence as a Research Tool”, Department of Chemistry, University of Wisconsin, Madison.

Furetta, C., 2010. Handbook of Thermoluminescence, 2nd Edition, World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd. Singapore.

JICA (2016), “Thermoluminescence Dating of Quartz in Rocks”, Internal Manual Book.

McCalpin, J. and Forman, S. L. (1991), “Late Quaternary Faulting and Thermoluminescence Dating of the East Cache Fault zone, North-Central Utah”, Bulletin of the Seismological Society of America, vol 81, no 1, pp. 139-161.

Mejdahl, V., (1979), “Thermoluminescence Dating: Beta-Dose Attenuation in Quartz Grains”, Archaeometry 21, page 61-72, Great Britain.

Nurdin, N., Kusnadi, D., Taqodama, I., 2018. Survei Rinci Panas Bumi dengan Metode Geologi, Geokimia, dan Geofisika Daerah Lejja, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Pusat Sumber Daya Mineral Batuara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Bandung.

Preusser, F., Daniel, R., Guido, S. (2011), “Direct dating of Quaternary phreatic maar eruptions by luminescence methods”, GSA Data Repository 2011337.

Rufer, D (2012), “Proposing New Approaches for Dating Young Volcanic Eruptions by Luminescence Methods”, Geochrmonometria 39, page 48-56.

Schmidt, C., Tchouankoue, J.P., Nkouamen Nemzoue, P.N., 2017. New thermoluminescence age estimates for the Nyos maar eruption (Cameroon Volcanic Line. PLoS ONE, 12(5), e0178545.

Stelling, P., L. Shevenell, N., Hinz., Coolbaugh , G. Melosh, W. Cumming, 2016. Geothermal systems in volcanic arcs: Volcanic characteristics and surface manifestations as indicators of geothermal potential and favorability worldwide. Journal of Volcanology and Geothermal Research, 324, h. 57-72.

Takashima, I., A.A., Nazri, L.P Siong, T Koseki, Y Mouri, A., Nasution, 2005. Precise Thermoluminescence Dating for Heat Source Volcanic Rocks and Alteration Products at the Tawau Geothermal Area, Sabah, Malaysia. Proceedings World Geothermal Congress, Antalya.

Tsuchiya, N., 2000. Thermoluminescence as a new research tool for the evaluation of geothermal activity of the Kakkonda geothermal system, northeast Japan. Geothermic, 29, h. 27-50.

Yincan, Y., 2017. Active Faults of Sea Area, Marine Geo-Harzards in China, Elsevier, Amsterdam h. 89–128.

Diterbitkan
2020-05-28
Bagian
Buletin Sumber Daya Geologi