VALIDASI REKAHAN SEBAGAI INDIKATOR BATUAN TERUBAH DENGAN METODE KELURUSAN DAN PETROGRAFI DI DAERAH BUNGBULANG, KABUPATEN GARUT, PROVINSI JAWA BARAT

  • Puspa Khaerani Program Sarjana Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran
  • Andra Taufiq
  • Dicky Muslim
  • Faisal Helmi
  • Yunitha R.I. Putri
Keywords: batuan terubah, Bungbulang, Garut, petrografi, rekahan, kelurusan

Abstract

Garut Selatan menyimpan potensi sumber daya mineral berupa emas, krisopras, dan kalsedon. Di beberapa lokasi di Bungbulang ditemukan adanya batuan terubah dan tambang kalsedon tradisional yang sudah tidak beroperasi lagi yaitu di Sungai Citanggeuleuk. Batuan terubah ini memiliki ciri fisik litologi yang berbeda dengan batuan di sekitarnya seperti berwarna hitam, mengandung mineral muskovit, klorit, dan mineral lempung. Lokasi singkapan batuan terubah diperkirakan berada pada jalur rekahan sesar minor di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap adanya rekahan yang diperkuat dengan adanya batuan terubah sebagai jalur fluida hidrotermal.

 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelurusan dan petrografi. Metode kelurusan yang digunakan berupa analisis kelurusan segmen sungai sebagai analisis dasar kelurusan yang mengindikasikan adanya anomali kelurusan pada lokasi penelitian. Metode petrografi dilakukan untuk mengidentifikasi mineral pada batuan yang menunjukkan adanya pengaruh ubahan karena rekahan.

 

Dari kegiatan pemetaan geologi di daerah penelitian terdapat indikasi batuan terubah di beberapa tempat pada litologi batupasir dan tuf yang mengandung mineral mika putih yang melimpah, klorit, dan mineral lempung. Dari hasil analisis morfometri sungai di daerah ini, diinterpetasikan rekahan yang mempengaruhi pembentukan batuan terubah ini berarah barat-timur yang memanjang dari Sungai Citanggeuleuk sampai Sungai Cianda. Maka rekahan merupakan indikator adanya batuan terubah pada daerah Bungbulang, Garut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alzwar, M., Akbar, N., dan Bachri, S., 1992. Peta Geologi Lembar Garut dan Pameungpeuk, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Caran, S. C., Woodruff, C. M., dan Thompson, E. J. 1982. Lineament Analysis and Inference of Geological Structure – Examples from the Balcones/Ouachita Trend of Texas. Gulf Coast Association of Geological Societies, Vol. XXXI, Texas, Bureau of Economic Geology.

Efendi, R., Anilahi, T., Budiana, T., Syafri, I., Sulistyawan, R.I.H., 2015. Alteration Zone Relationship to Distribution of Gemstones from Bungbulang Garut Based on Petrographic and XRF Analysis. Proceeding, Seminar Nasional Kebumian Ke-8, Hal. 566 – 577.

Gillespic, M.R., and Styles, M.T. 1999. Classification of Igneous Rocks. Dalam: BGS Rock Classification Scheme, Volume I, British Geological Survey Research Report (2nd Edition), British Geological Survey, Keyworth, Nottingham NG12, UK, h. 1-52.

Lagat, J., 2009. Hydrothermal Alteration Mineralogy in Geothermal Fields With Case Examples from Olkaria Domes Geothermal Field, Kenya. Dipresentasikan dalam Short Course IV on Exploration for Geothermal Resources.

Hermawan, D. dan Rezky, Y., 2011. Delineasi Daerah Prospek Panas Bumi Berdasarkan Analisis Kelurusan Citra Landsat di Candi Umbul – Telomoyo, Provinsi Jawa Tengah. Buletin Sumber Daya Geologi, Vol. 6 No. 1 Hal. 1 – 10.

Hirnawan, F., Muslim, D., dan Sukiyah, E., 2010. A Measure of Intense Active Tectonism Through Manifestation of River Basin Morphometry Development on Quaternary Volcanic Deposits (4235) – Case study : at Ciremai and Slamet Volcanoes. FIG Congress 2010. Pp. 1 – 17.

Hunt, Roy E., 2007. Characteristics of Geological Materials and Formations A Field Guide for Geotechnical Engineers. CRC Press, Taylor & FrancisGroup.

Liu, J.G. dan Mason, P. J., 2016. Image Processing and GIS for Remote Sensing, Techniques and Applications, Second Edition. UK: Wiley Blackwell.

Miller, J. K., Haselwimmer, C., dan Prakash, A., 2013. Investigating Low-Temperatur Hydrothermal Alteration in Drill Cuttings from Pilgrim Hot Springs, Alaska, Using a Suit of Low Cost Analytical Technique. GRC Transactions, Vol. 37, Pp. 989 – 996.

Nichols, G., 2009. Sedimentology and Stratigraphy. United Kingdom: Blackwell Publishing.

Supangat, A. B., 2012. Karakteristik Hidrologi Berdasarkan Parameter Morfometri DAS di Kawasan Taman Nasional Meru Betiri.

Suryantini dan Wibowo, H. H., 2010. Application of Fault and Fracture Density (FFD) Method for Geothermal Exploration in Non-Volcanic Geothermal System; A Case Study in Sulawesi – Indonesia. Proceedings World Geothermal Congress, Pp. 1 – 9.

Utomo, Y. H., Haryanto, I., Sukiyah, E., dan Sunardi, E., 2016. Analisis Tingkat Kerentanan Gerakan Tanah Menggunakan Modifikasi Metode Storie Di Wilayah Cisompet dan Sekitarnya, Kabupaten Garut. Seminar Nasional Ke-III Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran.

Published
2016-11-30
Section
Buletin Sumber Daya Geologi