ANALISIS STABILITAS LERENG AREA TIMBUNAN MENGGUNAKAN METODA KESETIMBANGAN BATAS PADA TAMBANG TERBUKA BATUBARA DAERAH PURWAJAYA, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

  • Tati Andriani Padjadjaran University http://orcid.org/0000-0003-0251-4681
  • Zufialdi Zakaria Padjadjaran University
  • Dicky Muslim Padjadjaran University
  • Agus Wiramsya Oscar Padjadjaran University
Keywords: Kestabilan lereng, disposal area, Purwajaya, Safety factor

Abstract

Salah satu prinsip pada penambangan terbuka (open pit mine) batubara adalah menggali tanah atau batuan penutup (overburden) untuk mendapatkan batubara, sehingga dibutuhkan tempat penimbunan untuk menampung overburden, yang disebut sebagai disposal area. Salah satu permasalahan pada disposal area adalah kondisi lereng yang tidak stabil sehingga terjadinya longsoran-longsoran yang dapat mengganggu jalannya operasi tambang seperti terhambatnya alat berat pengangkut material tambang. Agar disposal area tetap berada dalam kondisi stabil maka perlu adanya kajian geoteknik yang membahas mengenai kestabilan lereng, sehingga operasi tambang dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kestabilan lereng disposal area pada tambang batubara di Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data lapangan berupa geometri lereng serta karakteristik material pada disposal area. Kemudian dilakukan simulasi lereng untuk mendapat nilai FS (Safety-Factor) yang diperkirakan masih aman menggunakan metode kesetimbangan batas dengan bantuan aplikasi Slide Versi 6. Ketebalan timbunan saat ini sudah mencapai 20 meter, dengan sudut lereng keseluruhan adalah 9°.Hasil perhitungan nilai FS dari tiga sayatan menunjukkan, bahwa disposal area berada dalam kondisi belum aman dengan nilai FS pada setiap sayatan adalah 1,108; 1,21 dan 1,756. Parameter nilai FS yang dianggap aman adalah lebih besar dari 1,25. Untuk mendapatkan nilai FS optimum hasil dari simulasi untuk lereng keseluruhan, maka geometri lereng yang disarankan adalah tebal timbunan maksimum 20 meter dan sudut lereng optimal 9°, dengan dibuat undakan-undakan tinggi 7 meter dan sudut 30° pada lereng. Hasil simulasi ini memiliki nilai FS 1,301 pada kondisi jenuh.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Tati Andriani, Padjadjaran University
-

References

Behera, P. Ku., Kripamoy, S., Singh, A. K., Verma, A. K., & Singh, T. N. (2016). Dump Slope Stability Analysis – A Case Study, 88(December), 725–735.

Bowles, J. E. (1984). Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). Jakarta: Erlangga.

Gurocak, Z., Alemdag, S., & Zaman, M. M. (2008). Rock slope stability and excavatability assessment of rocks at the Kapikaya dam site , Turkey, 96, 17–27. https://doi.org/10.1016/j.enggeo.2007.08.005.

Hoek, E., & Bray, J. (2005). Rock Slope Engineering Civil and Mining (4th ed.). New York: Press, Spon.

Kristyanto, T. H. W., Muslim, D., & Zakaria, Z. (2015). Determination of Dumping Area Based on Engineering Geological Study. In ACEAIT-3662 (pp. 638–644).

Liong, G. T., & Herman, D. J. (2012). Analisa Stabilitas Lereng Limit Equilibrium vs Finite Element Method. In HATTI-PIT-XVI. Jakarta.

Oscar, A. W., Muslim, D., Sulaksana, N., & Hirnawan, F. (2016). Response of Stable Overall Slope Geometry of Open Pit Coal Mine in Warukin

Formation to Dewatering and Peak Ground Seismic in South Kalimantan, Indonesia. Buletin Sumber Daya Geologi, 11(1), 55–72.

Prasetyo, S. I., Hariyanto, & Cahyadi, T. A. (2011). Studi Kasus Analisa Kestabilan Lereng Disposal di Daerah karuh, Kecamatan Kintap, kabupaten Tanah laut, kalimantan selatan. In Seminar Nasional ke 6 Tahun 2011 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi (pp. 381–387). Yogyakarta: UPN Veteran Yogyakarta.

Supriatna, Sukardi, & Rustandi. (1995). Peta Geologi Lembar Samarinda. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Swana, G. W., Muslim, D., & Sophian, I. (2012). Desain Lereng Final Dengan Metode Rmr, Smr dan Analisis Kestabilan Lereng: pada Tambang Batubara Terbuka, di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Buletin Sumber Daya Geologi, 7, 92–108.

Published
2017-11-29
Section
Buletin Sumber Daya Geologi