PENENTUAN KAWASAN PERTAMBANGAN BERBASIS SEKTOR KOMODITAS UNGGULAN SUMBERDAYA NIKEL KABUPATEN KONAWE DAN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

  • Iwan Nursahan Pusat Sumber Daya Geologi
  • Vijaya Isnaniawardhani Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran
  • Nana Sulaksana Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran

Abstract

Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Utara merupakan bagian dari Kawasan Strategis Nasional (KSN) Soroako dan sekitarnya, yang dicanangkan sebagai wilayah dengan komoditi unggulan pertambangan nikel. Penentuan kawasan pertambangan berbasis komoditi unggulan
sumberdaya nikel ini menggunakan pendekatan Satuan Genetika Wilayah (SGW) dan memanfaatkan Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).
Valuasi matrik holistik SGW menghasilkan 204 nilai SGW di Kabupaten Konawe dan 248 nilai SGW di Kabupaten Konawe Utara. Valuasi matrik holistik tersebut, menunjukkan adanya keterkaitan  aspek potensi dan kendala wilayah terhadap total nilai valuasi SGW.
Berdasarkan valuasi SGW dan analisis SWOT  kawasan pertambangan prioritas I, maka dapat direkomendasikan bahwa SGW Pedataran Patahan Batuan Ultramafik daerah Langikima dan Wiwirano serta SGW Pedataran Batuan Ultramafik daerah Asera, Andowia, Wiwirano dan Molawe sebagai Kawasan Andalan Pertambangan Nikel, dengan total sumberdaya sekitar 1,14 Milyar Ton, dan nilai valuasi skenario dikembangkan/ditambang berkisar 248 hingga 298.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim.2011a. Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan Dan Peluasan Pembangunan Nasional. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Jakarta.

Anonim. 2011b. Pemuthakiran Neraca Sumberdaya Mineral Tahun 2011.Badan Geologi. Pusat Sumber DayaGeologi. Bandung.

Anonim. 2011c. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011, Tentang Sungai.

Gilbert, John and Park, Charles. F. 1986. The Geology of Ore Deposits, United States of America. Newyork. page 785 – 788.

Hirnawan, Febri. 2005. Peta Genetika Wilayah. Disertai Valuasi Karakteristik, Potensi, Dan Kendalanya Untuk Penataan Ruang dan Pengembangan wilayahTerbaik. Universitas Padjajaran. Bandung.

Hirnawan, Febri. 2009. Riset Bergulirlah Proses Ilmiah Program Pascasarjana. Universitas Padjadjaran. Bandung.

Ignasius L dan Nurseffi, D.W. 2012. Ekspor nikel Indonesia turun 90%. dalam steelindonesia.com diunduh Oktober 2012.

Moetamar. 2007. Inventarisasi Endapan Nikel Di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Proceding-Kolokium. Badan Geologi. Pusat Sumber Daya Geologi Bandung.

Nuarsa I Wayan. 2004. Mengolah Data Spasial dengan Map info Profesional. Andi.Yogjakarta.

Rusmana,E, Sukido, Sukarna. D., Haryanto 1993. Peta Geologi Lembar Lasusua – Kendari, Sulawesi. Skala 1: 250.000 . Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G). Bandung.

Smirnov, V.I.. 1976. Geology Of Mineral Deposits. Chapter 11. Deposits of Weathering. Moscow. Russian. Page 364.

Sutisna, Deddy& Sunuhadi, D.N. 2006. Perencanaan Eksplorasi Cebakan Nikel Laterit Di Daerah Wayamli, Teluk Buli, Halmahera Timur – Sebagai Model Perencanaan Eksplorasi Cebakan Nikel Laterit di Indonesia. Pusat Sumber Daya Geologi. Bandung.

Swamidharma, Yoseph. 2011. Nickel Laterite Contents and Grades in Sulawesi. PT. Tint Mineral Indonesia. PROCEEDINGS OF THE SULAWESI MINERAL RESOURCES 2011 SEMINAR MGEI‐IAGI., Manado, North Sulawesi, Indonesia.

Published
2013-08-08
Section
Buletin Sumber Daya Geologi