ESTIMASI TEMPERATUR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN KEHADIRAN MINERAL ALTERASI PADA SUMUR “X” LAPANGAN PANAS BUMI WAYANG WINDU, PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT

  • Vina Oktaviany Universitas Padjadjaran
  • Johanes Hutabarat Universitas Padjadjaran
  • Agus Didit Haryanto Universitas Padjadjaran
Keywords: Tipe alterasi, Serbuk bor, Geotermometer mineral, Wayang Windu, Pangalengan

Abstract

Temperatur merupakan aspek penting dalam sistem panas bumi untuk pengembangan panas bumi sebagai sumber energi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis litologi, mineral alterasi, tipe dan intensitas alterasi serta penyebarannya pada sumur X, dan bertujuan menentukan temperatur berdasarkan geotermometer mineral yang kemudian dibandingkan dengan data hasil pengukuran temperatur (T) sumur. Objek dalam penelitian ini berupa serbuk bor (cutting) dari sumur X yang dianalisis dengan metode petrologi, petrografi, dan XRD. Hasilnya menunjukkan, bahwa litologi sumur X terdiri atas andesit terubah, tuf litik terubah, dan tuf kristal terubah. Mineral alterasi yang berkembang didominasi oleh mineral alterasi dengan pH netral yang berupa kuarsa sekunder, kalsit, epidot, montmorilonit, illit, smektit, klorit, oksida besi, dan pirit, serta beberapa mineral ber-pH asam seperti kaolinit, kristobalit, anhidrit, dan haloysit. Berdasarkan asosiasi mineralnya, alterasi pada sumur X dibagi menjadi tiga tipe, yaitu alterasi argilik dengan perkiraan temperatur antara 150oC hingga 180oC, alterasi subpropilitik antara 150oC s.d. 220oC, dan alterasi propilitik antara 210oC s.d. 280oC. Secara umum, hasil geotermometer mineral ini menunjukkan data temperatur yang lebih tinggi dibandingkan data T berdasarkan pengukuran sumur.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abrenica, A.B., Harijoko, B., Kusumah, Y.I., Bogie, I. 2010. Characteristics of Hydrothermal Alteration in Part of the Northern Vapor-Dominated Reservoir of the Wayang Windu Geothermal Fields, West Java. Proceedings World Geothermal Congress 2010.

Alzwar, M., Akbar, N., Bachri, C. 1992. Peta Lembar Garut-Pameungpeuk, Jawa Barat, Skala 1: 100.000: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Bogie, I., Kusumah, Y.I., Wisnandary. 2008. Overview of the Wayang Windu Geothermal Field, West Java, Indonesia. Amsterdam : Elsevier Scientific Publishing Company, p. 347-365.

Bogie, I., Mackenzie, K. M. 1998. The Application of A Volcanic Facies Model To An Andesitic Stratovolcano Hosted Geothermal, System at Wayang Windu, Java, Indonesia. Proceedings 20th New Zealand Geothermal Workshop, New Zealand.

Browne, P.R.L. 1989. Contrasting Alteration Styles of Andesitic and Rhyolitic Rocks in Geothermal Fields of the Taupo Volcanic Zone. Proceedings 11th New Zealand Geothermal Workshop, New Zealand.

Corbett, Greg J., Leach, Terry M. 1997. Southwest Pacific Rim Gold-Copper System: Structure, Alteration, and Mineralization. Society of Economic Geologist. Special Publication 6, p. 238.

Hedenquist, J.W., Arribas, A., Jr. Eliseo, G.U. 2000. Exploration for Epithermal Gold Deposits. SEG Reviews, Vol.13, p. 245-277.

Masri, A., Barton, C., Hartley, L., Ramadhan, Y. 2015. Structural Permeability Assessment Using Geological Structural Model Integrated with 3D Geomechanical Study and Discrete Fracture Network Model in Wayang Windu Geothermal Field, West Java, Indonesia. Proceedings 40th Workshop of Geothermal Reservoir Engineering, Stanford, California.

Masri, A., Hadi, J., Bahar, A., Sihombing, J.M. 2006. Uncertainty Quantification By Using Stochastic Approach in Pore Volume Calculation, Wayang Windu Geothermal Field, W Java, Indonesia. Proceedings 31st Workshop of Geothermal Reservoir Engineering, Stanford, California.

Published
2017-08-31
Section
Buletin Sumber Daya Geologi