PEMANFAATAN FELSPAR DESA PETIR-KECAMATAN BAWANG DAN DESA WANADRI, KECAMATAN PURWANEGARA, KABUPATEN BANJARNEGARA UNTUK PEMBUATAN BATA RINGAN

  • Chusni Ansori Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
  • Gurharyanto .
Keywords: Banjarnegara, felspar, bata ringan, benda uji

Abstract

Kabupaten Banjarnegara mempunyai potensi felspar yang berasal dari batuan genes felspar dan sekis felspar dengan kandungan Fe2O3 dan CaO tinggi yang saat ini dimanfaatkan sebagai bahan baku industri keramik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan pemanfaatan felspar menjadi bahan baku bata ringan.

Penelitian ini mencakup penelitian lapangan, karakterisasi dan preparasi bahan baku, formulasi bahan, pembuatan benda uji, analisis sifat fisik dan XRD benda uji. Conto felspar diambil dari Desa Petir Kecamatan Bawang dan Desa Wanadri Kecamatan Purwanegara. Preparasi dilakukan pada ukuran fraksi kasar (60 s.d. 80) mesh  dan fraksi halus (100 s.d. 150) mesh. Benda uji dibuat dari campuran felspar, abu sekam padi, semen, alumina powder, foam agent (FA), water glass dan NaOH dengan berbagai formula. Karakteristik bata ringan yang diharapkan mempunyai densitas 0,8 gr/cm3 s.d. 1,0 gr/cm3 dan kuat tekan sebesar 30 kg/cm2 s.d. 60 kg/cm2.

Benda uji dibuat sebanyak 44 buah menggunakan pencampuran masa tuang dengan gelembung udara secara fisik atau Cellular Lightweight Concrete (CLC), pencampuran secara kimia atau Autoclaved Aerated Concrete (AAC) tanpa auto clave dan metode polimer dengan pengeringan pada suhu kamar. Benda uji yang dibuat dengan metode CLC, menghasilkan densitas terendah 1,0 gr/cm3 sedangkan kuat tekan maksimal 25,9 kg/cm2. Benda uji yang dibuat menggunakan metode polimer, densitas terendah 1,5 gr/cm3 dengan kuat tekan tertinggi 83 kg/cm2.

Bata ringan metode CLC lebih cocok dikembangkan di Banjarnegara karena merupakan teknologi yang sederhana. Komposisi ideal bata ringan metode CLC adalah semen dan air dengan perbandingan 3 banding 2, untuk pembentukan pori dapat menggunakan FA di atas 25 gram, perbandingan felspar dengan silica amorf (sekam padi) dengan perbandingan 10 banding 1. Tingginya kandungan Al2O3 serta tidak terbentuknya tubermorite berpengaruh terhadap tingginya densitas dan rendahnya kuat tekan. Peningkatkan kuat tekan dapat dilakukan dengan menambah bahan tambahan (additive) berupa black alumina, sedangkan untuk menurunkan densitas dapat dilakukan dengan menambah silika amorf dari limbah geothermal maupun organik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim, 2014; Laporan Eksplorasi Umum Bahan Keramik di Desa Kalitengah dan Sekitarnya, Kabupaten Banjarnegara; Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi; Bandung

Asikin, S., dkk., 1992; Peta Geologi Lembar Kebumen, Jawa, Skala 1: 100.000; Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi; Bandung.

Condon, W.H., dkk.; 1996; Peta Geologi Lembar Banjarnegara dan Pekalongan, Jawa, Skala 1:100.000; Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi; Bandung.

Kardiyono Tjokrodimuljo, 2003, Pemanfaatan Breksi Batu Apung Asal Pleret Untuk Pembuatan Bata Beton Ringan Sebagai Pengganti Bata Merah Pejal, Media Teknik No.4 Tahun XXV Edisi November 2003, hal 27-34

Kerr PF.,1959. Optical Mineralogy, mc. Graw Hill Book Company Inc; New York,Toronto, London.

Schober G., 2005. The Most Important Aspects of Microstructure Influencing Strength of AAC. In AAC, Taylor & Francis, p. 145-153.

Sapri, H., Djoehanah, S., Mulyadi, D., 1998; Nanoplanton paleogen dari sedimen olistostrome di daerah Luk Ulo Jawa Tengah; Laporan hasil penelitian Puslitbang Geoteknologi - LIPI, Bandung.

Taylor FW, 2001. Etringgite in Hydration of

Portland Cement Concrette and its Occurrence in Mature Concrette. http;//share.pdfonline.com.

Ngabdurrochman., 2009. Makalah Teknologi Beton Ringan, diakses 15 april 2014 dari http://gie713.blogspot.com.

Wakita, K., et al., 1991; Nature And Age of Sedimentary Rocks of Luk Ulo Melange Complex in Karangsambung Area, Central Java, Indonesia; Symposium on Dynamic of Subduction and Its Product, Yogyakarta.

Published
2016-08-30
Section
Buletin Sumber Daya Geologi