ESTIMASI SUMBER DAYA BAUKSIT MENGGUNAKAN METODE ORDINARY KRIGING DI KECAMATAN MELIAU, KALIMANTAN BARAT

ESTIMATION OF BAUXITE RESOURCES BASED ON ORDINARY KRIGING METHODS AT KECAMATAN MELIAU, WEST KALIMANTAN

  • Westia Alifah Surya Pratiwi Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung
  • Denny Lumban Raja Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung
  • Priatna Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung
  • Sarah Mutia Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi
  • Dedi Sunjaya Unit Geomin, PT. Aneka Tambang
Kata Kunci: Geostatistik, Ordinary Kriging, Bauksit, Estimasi Sumber Daya, Cutoff Grade

Abstrak

Estimasi sumber daya mineral sangat penting dalam pertambangan khususnya dalam menentukan target produksi, design pit tambang, dan keputusan dalam investasi. Hasil estimasi sumber daya yang akurat akan memudahkan perencanaan tambang yang optimal. Objek pada penelitian ini ialah penerapan teknik estimasi yang memperhatikan geostatistik yaitu ordinary kriging dalam melakukan estimasi sumber daya endapan bauksit. Lokasi penelitian berada di busur laterit Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui litologi pembentuk endapan bauksit, sebaran kadar, dan estimasi sumber daya bauksit serta jarak spasi sumur uji yang optimal sebagai dasar klasifikasi sumber daya di daerah penelitian. Data yang digunakan dalam melakukan estimasi berupa data eksplorasi dari 212 titik lokasi sumuran uji. Untuk mengetahui jenis litologi dilakukan analisis petrografi terhadap  4 empat sampel. Dari hasil penelitian diketahui litologi pembentuk endapan bauksit terdiri atas granodiorit, diorit kuarsa, dan granit. Endapan bauksit daerah penelitian dominan berasal dari granodiorit dengan kadar  tinggi, oleh karena itu karakteristik bauksit merupakan kaolinitic bauxite. Hasil estimasi sumber daya bauksit berdasarkan cut-off grade  >35%,  <8%, dan  ≤30% sebesar 722.720 ton washed bauxite, dengan kadar rerata 39,78% ,  dan 25,05% , dengan faktor konkresi (concretion factor) 48,44%. Sumber daya washed bauxite dengan status tereka sebesar 146.962 ton, sumber daya tertunjuk sebesar 550.482 ton, dan sumber daya terukur 221.643 ton Berdasarkan perhitungan sill variogram diperoleh spasi jarak optimum sumur uji untuk eksplorasi bauksit di daerah penelitian dengan klasifikasi sumber daya tereka 100 m, tertunjuk 50 m dan terukur  25 m.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Aleva, G. J. (1994). Laterites, Concept, Geology, Morphology, and Chemistry. ISRIC, Wageningen.

Armstrong, M. (1998). Basic linear geostatistics. Springer Science & Business Media.

Balfas, M, D., Anjarwati, R., Sasmito, K., Zaenal, M., Muthadin., Oviandari, Y, G. (2021). Estimasi Sumber Daya Batubara Seam 1 Menggunakan Metode Circular 891 USGS Daerah Tanah Merah, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Geocelebes Vol. 5 No. 1, April 2021, 63-71.

Byrne, B. M. (2010). Structural equation modeling with AMOS: Basic concepts, applications, and programming. New York: Routledge.

Coombes, J. (2008). The art and science of resource estimation: a practical guide for geologists and engineers. Coombes Capability.

George, D. & Mallery, M. (2010). SPSS for Windows Step by Step: A Simple Guide and Reference, 17.0 update (10a ed.). Boston: Pearson.

Hall, Robert & Morley, Christopher. (2004). Sundaland Basins. AGU Geophysical Monograph. 149. 55-85. 10.1029/149GM04.

Hennig, J., dkk. (2017). The Mesozoic tectonic-magmatic evolution at the Paleo-Pacific subduction zone in West Borneo. Gondwana Research, 292-310.

Journel, A.G. and Huijbregts, C.J. (1978). Mining Geostatistics. Academic Press, London.

Krige, D.G. (1997). A Practical Analysis of the Effects of Spatial Structure and of Data Available and Accessed, on Conditional Biases in Ordinary Kriging.

Matheron, G. (1963). Principle of Geostatistics. Economic Geology, 58 (8): 1246–1266.

Sanyoto, dkk. (1993). Geology of the Pontianak/Nangataman Sheet Area, Kalimantan. Map at 1:250,000 scale. Bandung, Indonesia: Geological Research and Development Centre.

Sinclair, A. J., & Blackwell, G. H. (2006). Applied mineral inventory estimation. Cambridge University Press.

Schellmann, W. (1986). A new definition of laterite; In: Lateritization Processes. (ed.) Banerjee P K, Geol. Surv. India Memoir 120 1–7.

Sunjaya, D. (2022). Studi Petrogenesis Bauksit Dan Mineralisasi Skandium Daerah Tayan, Kalimantan Barat. Tesis Magister, Institut Teknologi Bandung.

SNI 4726-2019. (2019). Pedoman Pelaporan, Sumber daya, dan Cadangan Mineral. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Snowden, D.V. (1996). Practical Interpretation of Resource Classification Guidelines. Perth: AusIMM

Valeton, I. (1972). Bauxite. London: Elsevier Publishing Company.

Diterbitkan
2024-08-23
Bagian
Buletin Sumber Daya Geologi