IDENTIFIKASI SISTEM PANAS BUMI DAERAH WAPSALIT BERDASARKAN STRUKTUR TAHANAN JENIS DATA MAGNETOTELLURIK

  • Iqbal Takodama Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi
  • Ahmad Zarkasyi Pusat Sumber Daya Minera, Batubara dan Panas Bumi
  • Mochammad Nur Hadi Pusat Sumber Daya Minera, Batubara dan Panas Bum
  • Ratna Dewi Pusat Sumber Daya Minera, Batubara dan Panas Bum
Keywords: Wapsalit, metode magnetotellurik, inversi 2-D, Active Constraint Balancing, tahanan jenis, sistem panas bumi

Abstract

Daerah panas bumi Wapsalit berada di Pulau Buru, Maluku, Indonesia yang secara geologi berada pada lingkungan non-vulkanik. Berdasarkan penyelidikan terdahulu, daerah ini memiliki prospek panas bumi di sekitar area manifestasi panas bumi yang dikontrol oleh perpotongan dua sesar. Proses inversi 2-Dimensi dari data magnetotellurik (MT) dilakukan untuk menggambarkan sebaran tahanan jenis batuan bawah permukaan. Proses inversi ini menggunakan algoritma Active Constraint Balancing (ACB) yang memanfaatkan prinsip spatially variable regularization parameter. Lapisan konduktif yang berfungsi sebagai lapisan penudung berupa batuan metamorf terubah muncul di dekat permukaan hingga kedalaman 1000 – 1250 meter. Lapisan ini semakin meninggi seiring dengan kedalaman yang mengindikasikan zona reservoir. Zona tahanan jenis tinggi (resistif) dengan bentuk kubah muncul pada bagian bawah yang diinterpretasikan sebagai batuan intrusif muda

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buonasorte, G., Caranova, R., Fiordelisi, A., & Ungarelli, C. (2013). MT as a tool for Geothermal exploration : a case study from Southern Tuscany. European Geothermal Congress. Pisa: EGC.

Chave, A. D., & Jones, A. G. (2012). The Magnetotelluric Method Theory and Practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Chave, A. D., & Weidelt, P. (2012). The Theoritical Basis for Electromagnetic Induction. In A. D. Chave, & A. G. Jones, The Magnetotelluric Method (pp. 19-44). Cambridge: Cambridge University Press.

Goldstein, B., Hill, A., Long, A., Budd, A., Holgate, F., & Malavazos, M. (2009). Hot Rock Geothermal Energy Plays in Australia. Thirty-Fourth Workshop on Geothermal Reservoir Engineering. Standford University, California.

Grandis, H. (2009). Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika. Jakarta: HAGI.

Hadi, M. N., & Sulaeman, B. (2010). Surface Manifestation in Wapsalit Geothermal Area, Buru Island, Indonesia. Proceeding World Geothermal Congress 2010. Bali.

Kholid, M., Widodo, S., & Rezky, Y. (2015). 2D Inversion of Magnetotelluric Data from Wapsalit Geothermal Field, Indonesia. World Geothermal Congress. Melbourne.

King, R., & Miller , M. (2010). Multiuse "Triple Play" Hot Sedimentary Aquifer (HSA) Potential of Victoria, Australia. World Geothermal Congress . Bali.

Lee, S. K., Kim, H. J., Song, Y., & Lee, C. K. (2009). MT2DInvMatlab--A program in MATLAB and FORTRAN for two-dimensional magnetotelluric inversion. Computer & Geosciences 35, 1722-1734.

Niasari, S. W., Munoz, G., Kholid, M., Suhanto, E., & Ritter , O. (2015). 3D Inversion of Magnetotelluric Data from the Sipoholon Geothermal Field, Sumatera, Indonesia. World Geothermal Congress. Melbourne.

Rezky, Y., & Zarkasyi, A. (2010). Indication of Intrusive Body in Wapsalit Geothermal Area, Buru Island, Indonesia. World Geothermal Congress. Bali.

Uchida, T., Takakura, S., Ueda, T., Adachi, M., Ozeki, H., Kamada, K., et al. (2011). 3D Magnetotelluric Survey at The Yanaizu-Nishiyama Geothermal Field, Northern Japan. Proceedings of the 9th Asian Geothermal Symposium. Ibusuki.

Zarkasyi, A., & Takodama, I. (2016). Survei Magnetotellurik dan Time Domain Elektromagnetik Daerah Panas Bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Bandung: Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi.

Published
2018-11-29
Section
Buletin Sumber Daya Geologi