TINJAUAN TENTANG CEBAKAN EMAS ALUVIAL DI INDONESIA DAN POTENSI PENGEMBANGAN

  • Sabtanto Joko Suprapto Pusat Sumber Daya Geologi

Abstract

Cebakan emas aluvial diIndonesiaterdapat terutama pada pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan,Sulawesidan Papua. Sebaran emas aluvial berada pada permukaan atau dekat permukaan, dengan spesifik emas berupa warna dan kilap yang sangat menarik, sehingga keberadaan emas aluvial mudah dikenali, dan umumnya mudah ditemukan dan diusahakan oleh masyarakat setempat.

Cebakan emas aluvial dicirikan oleh kondisi endapan sedimen bersifat lepas dengan kandungan logam emas berupa butiran,  dapat ditambang dan diolah dengan cara pemisahan emas secara fisik, menggunakan peralatan sederhana. Optimalisasi pemanfaatan potensi emas aluvial dapat dilakukan dengan menyesuaikan kelayakan sekala usaha yang tepat sesuai dengan dimensi cebakan. Cebakan dengan dimensi relatif kecil tidak bisa menggunakan peralatan berat tetapi dapat dikembangkan untuk pertambangan sekala kecil atau pertambangan rakyat menggunakan peralatan sederhana.

Pengembangan potensi cebakan emas aluvial dengan melibatkan pertambangan rakyat harus juga mempertimbangkan aspek perlindungan lingkungan, dengan menghindari terjadinya degradasi lingkungan

Downloads

Download data is not yet available.

References

Boyle, R.W., 1979.The Geochemistry of Gold and Its Deposits. Gological Survey Buletin 280. Quebec, Canada.

Djunaedi, E.K., dan Pertamana, Y., 2006. Inventarisasi Potensi Bahan Galian pada Wilayah PETI, Daerah Sarolangun, Jambi, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung

Gunradi, R., Ta’in, Z., dan Said, A., 2003. Pemantauan dan Evaluasi Konservasi Sumber Daya Mineral Daerah G. Pani, Boalemo, Gorontalo, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung

Gurniwa, A., dan Suprapto S.J., 1993. Eksplorasi Emas Aluvial di Daerah Benit, PT. Allindo Mitrasarana, Muarabungo

Gurniwa, A., dan Suprapto S.J., 1994. Eksplorasi Emas Aluvial di Daerah Benit dan Mengkuang, PT. Allindo Mitrasarana, Muarabungo

Gurniwa, A., dan Suprapto S.J., 1995. Eksplorasi Emas Aluvial di Daerah Tambang Cucur, PT. Allindo Mitrasarana, Muarabungo

Juliawan, N. dan Jaenudin, 2007. Inventarisasi Bahan Galian Pada Wilayah Bekas Tambang, Daerah Pontain, Tanah Laut, Kalsel, Pusat Sumber Daya geologi, Bandung.

Keyser, F & Sinay, J.N., 1993. History of Geoscientific in West Kalimantan, Indonesia, Journal of Australian Geology & Geophysics, NSW.

Van Leeuwen, T.M., 1994. 25 Years of Mineral Exploration and Discovery in Indonesia, Elsevier, Amsterdam

Macdonald, E.H., 1983. Alluvial Mining, Chapman and Hall, New York

Pohan, M,P. dan Putra, C., 2004. Evaluasi Pemanfaatan Bahan Galian pada Bekas Tambang dan Wilayah PETI, Daerah BungoTebo, Jambi, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung

Rohmana dan Gunradi, R., 2006. Inventarisasi Bahan Galian Pada Wilayah PETI, Daerah Kotarawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung

Suhandi, Suprapto S.J., dan Putra C., 2005. Pemetaan Penyebaran Merkuri Akibat Pertambangan, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung

Sujono, 2004. Penambangan dan Pengolahan Emas di Indonesia. Geologi dan Mulajadi Emas, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara, Bandung

Widhiyatna, D., dan Suprapto S.J., 2006. Inventarisasi Potensi Bahan Galian pada Wilayah PETI, Daerah Nabire, Papua, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung

Section
Buletin Sumber Daya Geologi